Senin, 25 Januari 2016

Sang Petualang Samarinda

Hello travelers!

Kali ini LESTARINDONESIA akan membahas salah satu traveler yang berasal dari Samarinda.

Frisca Putri, 27 tahun, seorang traveler dan bloger. Sudah sejak awal tahun 2012 ia menjelajahi wisata alam Indonesia dan destinasinya adalah laut. Biasanya ia berpergian bersama teman-teman backpacker, kalau ke laut traveling bersama teman-teman Borneo freediving.

"Kalau traveling udh banyak sih. Tp yg belom pernah diinjek cuman pulau sumatra sama papua. NTB, NTT." Ujar Frisca berbagi pengalamannya.

Kecintaannya terhadap alam Indonesia itu karena wisata alamnya yang lengkap. Ada hutan hujan, laut jernih, gunung, dan lain-lain.

"Jadi banyak yg ada di Indonesia tp gak ada diluar sana. Dan buat apa jauh-jauh ke luar negri kalau di Indonesia sendiri belum habis di eksplor", cerita Frisca dengan bangga.

Memang kalau ditelusuri, banyak tempat-tempat wisata yang sangat indah dari yang terkenal sampai yang belum terjamah banyak wisatawan.

Kalau kita lihat langsung atau melihat berita, banyak wisata alam yang ternoda oleh sampah dan coretan-coretan. Bahkan noda tersebut menjadi 'daya tarik' bagi orang asing. Mereka memunguti sampah-sampah yang ada di salah satu wisata alam Indonesia. Seharusnya sebagai traveler Indonesia harus malu karena ulah kita, orang lain yang turun tangan.

Atas kesadaran itulah, Frisca tidak pernah membuang sampah sembarangan. Malahan terkadang ia memunguti sampah ketika mau pulang dari tempat wisata. Tidak melakukan vandalism.

Oleh karena itu sang traveler ini berpesan kepada traveler maupun pecinta alam khususnya Indonesia, "Ingat bahwa semua keindahan itu titipan. Karena setelah kita akan ada generasi lain yang harus tau bahwa Indonesia itu indah. Bawa pulang sampahmu. Jangan norak sambil coret2 tempat wisata. Jangan lakukan hal yang bakan merugikan orang lain yg ingin menikmati keindahan Indonesia."

Naah Frisca udah berbagi pengalaman serunya traveling dan mendukung kelestarian tempat2 wisata alam. Yuuk kita ikutin jejaknya sebagai 'pecinta alam'.

Mari lestarikan Indonesia!

Model Cantik Yang Hobi Travelling



Indonesia memiliki keindahan yang beragam, tetapi tetap memiliki kharisma yang tinggi. Hal ini berhasil menarik wanita cantik satu ini, Sarah Azka, yang merupakan model papan atas Indonesia dan juga traveler. Hampir semua tempat-tempat wisata alam di Indonesia Ia kunjungi. Menurut Sarah, tempat yang paling menjadi favorite adalah berlibur ke pantai, karena menurutnya itu adalah tempat untuk melepaskan penat dan stress selama kesibukannya di Jakarta dan Bandung.

“Indonesia punya pantai-pantai yang bagus banget! Dan sayang sekali kalau tidak dijaga. Tapi semua itu balik lagi ke diri kita masing-masing apakah terdidik dan tahu diri untuk menjaga laut tetap bersih, dan tidak merusak biota laut.”,serunya. Yap! Menjadi traveler yang ramah lingkungan adalah hal terpenting untuk menjaga alam agar tetap indah. 

“Pesanku, minimal jangan buang sampah ke laut saat berada di atas kapal. Simpan dulu aja sementara di dalam tas, toh bebannya tidak seberat sebelumnya. Selain laut menjadi kotor penuh sampah, hewan-hewan laut pun juga bias memakan sampah itu. Mereka tidak mengerti bahwa itu adalah sampah, yang mereka lihat itu adalah makanan. Itu juga yang dapat menyebabkan kepunahan.”, tambahnya sebagai oesan penting yang ingin ia sampaikan kepada para wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Ayo biasakan untuk bawa kembali sampahmu, buang ditempat yang semestinya. Ingat, tempat wisata bukan tempat sampah!

Salam,
#LESTARINDONESIA

Rabu, 06 Januari 2016

8 Tips menjadi Traveler Ramah Lingkungan


Traveling adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Sayangnya, kegiatan menyenangkan tersebut seringkali membuat kita lupa untuk menjaga lingkungan.
Nah simak 8 Tip menjadi Traveler Ramah Lingkungan dari #LESTARINDONESIA berikut ini:

Tips 1: Pilih paket wisata yang memberikan manfaat terbesar bagi tempat yang dikunjungi.

Tips 2: Gunakan alat transportasi lokal, seperti kuda, unta, andong, dsb. Selain menyenangkan, bisa juga menambah pendapatan penduduk lokal.

Tips 3: Hemat sumber daya alam yang berharga, jangan membuang air dan energi.

Tips 4: Jangan membeli cinderamata dari laut, seperti kerang atau bintang laut, dan lainnya. Memang kerang dan bintang laut, atau biota lautnya terlihat indah sebagai pajangan atau cinderamata lainnya, tetapi semakin tinggi permintaan pasar, semakin tinggi juga perburuan yg terjadi hanya untuk memenuhi keinginan konsumen.

Tips 5: Daripada membeli air mineral kemasan plastik yang sulit terurai, lebih baik membawa botol minum sendiri. Bebannya juga sama kan?

Tips 6: Sebagian orang akan menggunakan sunblock jika pergi ke pantai. Banyak orang belum tahu bahwa kandungan kimia sunblock dapat merusak dan meracuni biota-biota di dalam laut. Pilihlah sunblock yang bertuliskan BIODEGRADABLE atau REEF-FRIENDLY.

Tips 7: Jangan merusak alam. Seperti merusak tanaman, mencoret batuan, dan lainnya. Dimana pun, dan kapan pun. Hargailah alam!

Tips 8: TERAKHIR! Jangan membuang sampah sembarangan. Bawalah kembali sampahmu, dan buang sesuai tempatnya!

Sekian 8 Tips menjadi Traveler yg Ramah Lingkungan dari tim #LESTARINDONESIA. Sangat mudah untuk diterapkan bukan?

Minggu, 22 November 2015

Relawan Wanita Bergelut Dengan Api

Si jago merah melahap lahan gambut di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Tim TNI dan relawan dikerahkan untuk memadamkan api. Namun yang menjadi sorotan adalah Intan Syafrini Fazrianti, gadis berusia 19 tahun berasal dari Bogor, satu-satunya relawan wanita yang nekat datang ke Kalimantan.


"Orangtua tidak saya beritahu, yakin tak akan diizinkan karena saya memang punya gangguan pernapasan," ujar Intan saat dihubungi Liputan6,com, Minggu (8/11/2015) malam.

Hasratnya yang ingin menjadi relawan bermula dari maraknya pemberitaan kebakaran hutan dan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Ia mencari informasi melalui internet tentang keberangkatan para relawan. Tidak sengaja temannya ada yang sudah berangkat, dari situlah Intan mengenal Sekolah Relawan.


Setelah tiba di tempat tugas, yaitu Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, dia baru mendapati kondisi yang tak mudah. Bahkan, meski sudah dipadamkan tak ada jaminan api tak bakal lagi muncul.

"Saya sempat melihat api yang menyala di kawasan yang apinya sudah dipadamkan, karena api itu tetap menyala di bawah lahan gambut yang sudah disiram," cerita Intan.

Selama bertugas, Intan melupakan rutinitas keseharian yang biasa dilakukan dengan gadget karena fokus dengan kondisi sekitarnya. Ia lebih seru bertukar pengalaman dengan para relawan lainnya.

 

Hal ini lah yang sepatutnya dicontoh, walaupun masih muda, rasa kepedulian terhadap alam sangat besar, terutama di Negeri sendiri, Indonesia.





Daftar pustaka: http://news.liputan6.com/read/2360580/intan-syafrini-relawan-cantik-pemadam-kebakaran-hutan?utm_source=BBM&utm_medium=Post&utm_campaign=BBMnews#

Senin, 02 November 2015

MALU! Wisatawan Asing Punguti Sampah Indonesia

Banyaknya sampah yang ada di tempat-tempat wisata di Indonesia membuat wisatawan asing menjadi prihatin atas keadaan Indonesia sekarang. Ini membuat sejumlah wisatawan asing tergerak hatinya untuk membersikan sampah-sampah yang ada. Contohnya di Pantai Berawa Denpasar.

Dikutip dari tribunnews.com, Lusi, wisatawan asing asal Italia ini tampak berkeringat. Sesekali wanita berrambut pendek ini mengusap dahinya, 
ketika sibuk mengambil sampah yang berserakan di Pantai Berawa, Kuta Utara, Minggu (11/1/2014).


Lusi begitu antusias, terlihat membawa "peralatan perang", di pinggangnya tampak menempel plastik polybag warna hitam, sementara tangannya memegang sapu untuk mengumpulkan sampah. Setelah sampah terkumpul, ia memasukan ke polybagnya.


"Ya kebetulan rencananya pagi ini jalan-jalan saja ke pantai ini. Tetapi sesampainya di sini saya diberitahu teman guide ada kegiatan bersih-bersih pantai. Saya ikut saja," ujarnya sambil mengais sampah  rerumputan dan plastik.

Selain wisatawan asing di Pantai Berawa Denpasar, sejumlah wisatawan asing yang sedang mengunjungi Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok ini juga melakukan aksi bersih-bersih. Mereka membawa sejumlah karung saat mendaki untuk membawakan sampah yang mereka temukan di setiap perjalanan untuk dibawa turun kembali.

Aksi-aksi yang di lakukan oleh para wisatawan asing ini harusnya dijadikan teladan dan pelajaran oleh para wisatawan Indonesia. Harusnya kita sebagai wisatawan lokal merasa malu, betapa wisatawan asing lebih mencintai dan menjaga Indonesia dibanding wisatawan lokal itu sendiri.


Daftar Pustaka: http://www.tribunnews.com/regional/2015/01/12/pantai-penuh-sampah-turis-asing-bersih-bersih-sampah-di-pantai-berawa-denpasar

Minggu, 01 November 2015

Popular di Media Sosial, Objek Wisata Jadi Kotor

Indahnya Indonesia memang sangat menarik dan keindahannya takkan pernah terkalahkan. Begitu banyak tempat wisata di Indonesia membuatnya terlihat kaya akan alamnya. Masyarakat Indonesia begitu bangga dan menikmati keindahan Indonesia sehingga mengunggah foto-fotonya ke sosial media, tetapi selalu lupa dan tidak mengerti bagaimana menjaganya agar tetap Indah. Sampah dan coretan di setiap tempat wisata di Indonesia masih menjadi sebuah masalah yang besar dan sulit di selesaikan. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dari para wisatawan lokal itu sendiri.

 "Banyak destinasi yang populer karena media sosial. Kemudian jadi ramai dan kotor karena sampah wisatawan. Saya banyak terima komplain dari teman-teman dari luar negeri. Bilang Indonesia bagus tapi sampah," kata Alexander Thian, seorang penulis dan travel-blogger, kepada KompasTravel.
Ia mengungkapkan setiap destinasi yang populer dikunjungi wisatawan pasti terdapat banyak sampah. Ia memberikan contoh obyek wisata di gunung-gunung yang biasa didaki.

"Misalnya naik gunung. Ada pendaki yang cuma foto, ngibarin bendera, tulis nama di kertas. Kertas-kertasnya ditinggal di gunung. Padahal kan gampang dibawa turun," jelasnya.

Ia berharap walaupun tempat wisata ramai dikunjungi karena media sosial, wisatawan dapat menjaga tempat wisata. Thian mengatakan jangan sampai obyek-obyek wisata di Indonesia rusak.


Daftar Pustaka: http://travel.kompas.com/read/2015/08/28/135100427/Ironis.Populer.lewat.Media.Sosial.Obyek.Wisata.Penuh.Sampah

Sabtu, 31 Oktober 2015

Introduce #LESTARINDONESIA


Dilihat bahwa wisatawan lokal banyak yang kurang menjaga lingkungan/alam di Indonesia. Alam yang indah menjadi kurang enak dipandang karena banyaknya sampah yang bertebaran. Ini yang membuat keindahan Indonesia menjadi kurang dipandang oleh wisatawan asing.

Seperti yang dikutip dari laman National Geographic, menurut Alexander Thian yang merupakan travelblogger, sampah masih menjadi masalah utama di tempat-tempat wisata di Indonesia setelah terkenal melalui media sosial. Pada awalnya, destinasi wisata baru yang dikembangkan oleh beberapa Kabupaten di Indonesia perlahan menjadi populer dan terkenal karena media sosial. Kemudian perlahan ribuan orang datang tiap minggunya. Membuatnya ramai dalam seketika. Karena kesadaran dan mental bangsa ini yang masih belum bisa disiplin dalam membuang sampah dan menjaga kebersihan, akhirnya dalam waktu singkat, objek wisata itu berubah menjadi “tempat sampah”. Nama baik Indonesia pun kembali tercoreng karena akhirnya banyak komplain dari para pelancong dari luar negeri. Bahkan para wisatawan luar negeri itu banyak yang berujar, ”destinasi wisata di Indonesia itu bagus, tapi sampah.” Sungguh negeri yang ironis.
Gerakan ini mau mengajak wisatawan Indonesia agar tidak hanya menikmati indahnya Indonesia, tetapi bagaimana juga memeliharanya agar tetap terlihat indah dan menarik. Gerakan ini juga menyadarkan wisatawan Indonesia agar malu atas apa yang telah dilakukan wisatawan asing kepada tempat-tempat wisata di Indonesia. Mereka mau untuk menjaga kelestarian dan membersihkan sampah yang ada, tetapi wisatawan Indonesia sendiri hanya bisa menikmati tanpa menjaga.